"Penurunan tingkat kelulusan Ujian Nasional (UN) 2010 ini memang terjadi di beberapa daerah. Hal itu dapat dipengaruhi oleh beberapa hal, salah satunya adalah adanya peningkatan kejujuran dalam pelaksanaannya," katanya di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (28/4).
Menurut dia, kejujuran memang menjadi tema dalam pelaksanaan UN tahun ini, yakni bagaimana siswa dapat berprestasi namun harus jujur dalam menggapainya, termasuk kejujuran berbagai pihak yang terlibat dalam pelaksanaan UN.
"Tema kejujuran itu diperkuat dengan penandatanganan pakta kejujuran oleh berbagai pihak, mulai dari tingkat pusat hingga dinas pendidikan tingkat provinsi dan kabupaten/kota untuk berkomitmen terhadap kejujuran," katanya.
Ia mengatakan, penilaian tingkat kejujuran dalam pelaksanaan UN 2010 yang lebih tinggi dibandingkan pelaksanaan UN tahun-tahun sebelumnya juga diperoleh berdasarkan peta kejujuran yang dimiliki BSNP.
"Kami memiliki peta kejujuran untuk mengukur dan memetakan potensi kejujuran atau kecurangan yang terjadi, dan tahun ini ternyata tingkat kejujuran dalam pelaksanaan UN lebih tinggi," kata Mungin yang juga mantan Ketua BSNP itu.
Terlebih lagi, kata dia, pihak yang terlibat dalam pelaksanaan UN tahun ini, termasuk terkait pengawasan dan pemantauan memang lebih banyak, sehingga potensi-potensi kecurangan dapat ditekan seminimal mungkin.
"Dalam pelaksanaan UN tahun ini juga ada UN ulangan bagi siswa yang tidak lulus UN utama dan susulan, sehingga para siswa tentunya enggan berbuat tidak jujur dan lebih terpacu untuk mengasah kemampuannya sendiri," katanya.
Para siswa pasti lebih memilih mengandalkan dan mengasah kemampuan sendiri dalam mengerjakan UN, lanjutnya, sebab kalau mereka sampai tidak lulus UN utama masih ada kesempatan satu kali lagi di UN ulangan.
Namun, ia mengakui bahwa penurunan tingkat kelulusan UN bisa disebabkan kurangnya upaya pihak sekolah untuk memacu dan menyiapkan siswanya dalam menghadapi UN, baik persiapan secara materi maupun mental.
Ditanya tentang penurunan kelulusan UN karena dampak majunya jadwal UN, ia membantahnya, sebab sosialisasi ke seluruh pihak terkait majunya jadwal UN 2010 dibandingkan tahun lalu sudah dilakukan sejak lama.
"Kami sudah melakukan sosialisasi sejak Oktober 2009 bahwa jadwal UN yang biasanya diselenggarakan bulan April dimajukan menjadi Maret, karena harus menyesuaikan dengan jadwal UN ulangan," katanya.
Oleh karena itu, kata Mungin, majunya jadwal penyelenggaraan UN 2010 tidak bisa dijadikan alasan yang menyebabkan penurunan tingkat kelulusan, sebab waktu yang diberikan kepada sekolah untuk persiapan sudah dianggap cukup. (Ant/OL-03)
_mediaindonesia.com_